POJOKBANUA, KABUPATEN BANJAR – Semakin perkembangan zaman, penjahit sepatu mulai jarang ditemukan. Meski ada, namun hanya sedikit. Salah satunya Muhammad Hatta yang menekuni profesi ini di Desa Tanjung Rema, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ia mengungkapkan, penghasilan dari menjahit sepatu tidak menentu, tergantung sesuai pesanan. Bahkan pernah dalam seminggu, dirinya tak kunjung mendapat orderan.

“Kalau beberapa hari tidak ada jahitan, ya cari kerjaan lain untuk menyambung hidup seperti jadi tukang bangunan,” ucapnya kepada pojokbanua.com, Jumat (28/6/2024).

Menurut Hatta, kurangnya peminat jahit sepatu karena maraknya online shop yang menjual sepatu dengan harga murah. Sehingga, membuat masyarakat enggan untuk menjahit sepatu.

“Untuk menjahit sepatu yang solnya lemah dibanderol seharga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu. Kalau dengan sol yang keras, biasanya dihargai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu,” tutupnya.(WM3/KW)