POJOKBANUA, KABUPATEN BANJAR – Hintalu rajahan merupakan telur bebek yang didoakan pada saat direbus. Telur ini biasanya dimakan oleh masyarakat Banjar ketika sedang berziarah. Tradisi ini dapat ditemukan di Makam Datu Kalampayan, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Telur ini memiliki ciri khas berwarna ungu. Akan tetapi, ada juga yang polos dengan bertulisan rajahan di cangkang telur bebek tersebut.

Warga sekitar, Ahmad Mushtofa menjelaskan telur ini bertujuan sebagai pembersih dan penerang hati.

“Telur ini sudah didoakan ketika direbus sebagai pembersih dan penerang hati. Jadi melakukan ibadah nyaman hati,” ungkapnya, Jumat (28/6/2024).

Selain sebagai penerang hati, telur ini juga dimakan oleh anak-anak untuk mengambil berkah dari Syekh Muhammad Arsyad Albanjari. Konon, katanya agar kelak bisa alim.

Biasanya, telur ini dijual seharga Rp5.000 per butir. Masyarakat Banjar membeli telur ini setelah melakukan tradisi tapung tawar dan membaca doa selamat. (WM3/KW)