POJOKBANUA, BARABAI – Hari Sungai Nasional di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tahun ini memiliki cerita menarik bagi masyarakat setempat. Dengan konsep kolaborasi dan gotong royong, masyarakat HST berhasil mengangkut 2,8 ton sampah dari aliran Sungai Barabai pada Minggu (30/7/2023).

Salah satu pelaksana kegiatan, Mulyadi Saputra mengatakan, pihaknya pada tahun ini memperingati hari sungai dengan mengajak seluruh organisasi, komunitas, instansi, relawan, maupun masyarakat untuk sama-sama turun ke sungai melakukan bersih-bersih sampah.

“Mengangkat kearifan lokal masyarakat, kita konsep dengan Basaruan (undangan) terbuka gotong-royong Babarasih (bersih-bersih) Sungai Barabai. Alhamdulillah, banyak masyarakat yang terlibat turun secara swadaya,” kata Mulyadi yang juga pendiri Bank Sampah Urbandewan, Senin (31/7/2023).

“Total jumlah sampah terangkut sebanyak 2.803 kilogram atau 2,8 ton sampah dari sepanjang titik tersebut, baik yang dibibir sungai maupun aliran sungai,” sambungnya.

Mulanya, kata Mulyadi, kegiatan ini lahir dari ide bersama organisasi dan komunitas lingkungan di HST, di antaranya Green Leadership Indonesia, Bank Sampah Urbandewan, Gaskah, Ratikita, Pelelangasih, Orpala Sabana. Dalam waktu yang relatif singkat, kegiatan itu dapat dirancang dan dilaksanakan dengan antusias.

“Persiapannya sangat singkat, sekitar 10 hari. Buah dari diskusi-diskusi santai bersama dan langsung direalisasikan,” jelasnya.

Berdasarkan catatan pihaknya, setidaknya ada 250 lebih masyarakat HST dari berbagai latar belakang turut terlibat dalam kegiatan tersebut. Untuk area sungai yang dibersihkan sekitar 2 kilometer, yakni aliran Sungai Barabai dari titik Bungur sampai dengan titik Telaga Air Mata.

“Untuk peserta dibagi dalam 2 tim, yakni tim darat dengan mengumpulkan sampah di sepanjang bibir sungai, serta tim air yang mengumpulkan sampai di aliran sungai dengan menggunakan perahu, ban dalam, kayak dan peralatan safety di air,” beber Mulyadi.

Selain melaksanakan bersih-bersih sampah di sungai, pihaknya dan segenap yang terlibat turut memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya menjaga sungai dan mengimbau untuk jangan membuang sampah di sungai.

Disamping itu, sebagian sampah tersebut juga langsung dipilah oleh peserta, sehingga bernilai jual dan hasilnya disumbangkan untuk kegiatan melalui Bank Sampah Urbandewan yang dikelolanya.

“Kegiatan ini murni swadaya, dari masyarakat untuk masyarakat. Bahkan ada juga yang menyumbang air minum, nasi bungkus, makanan ringan, kopi, gorengan dan berbagai sumbangan lainnya,” katanya.

Menurut Mulyadi, gotong-royong sejauh 2 kilometer masyarakat dapat mengumpulkan 2,8 ton sampah. Jika ditaksir dengan panjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Barabai 56 kilometer, ada potensi sebanyak 78,4 ton sampah. Belum lagi jika ditambah DAS Batang Alai dan DAS Haruyan.

“Ini tentunya jadi PR besar bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan, pastinya juga harus melibatkan masyarakat,” jelasnya.

Untuk semua sampah yang tidak bernilai jual terkumpul, semuanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan difasilitasi oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) HST.

Adapun tiga tim pengumpul sampah terbanyak juga turut mendapatkan hadiah menarik dari penyelenggara yang disumbangkan oleh DLHP HST, mereka yaitu tim BPBD HST dengan total sampah terangkut 459,5 kilogram, BPK Swadaya 343 kilogram, dan Tim Al Huda Trikesuma 327 kilogram.

“Semoga kedepan, semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kelestarian sungai. ‘Haragu batang banyu, gasan anak cucu’ artinya mari kita sama-sama menjaga sungai, untuk anak cucu kita ke depan,” tutup Mulyadi. (MH/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor