POJOKBANUA, MARTAPURA – Apa yang dilakukan oleh Disransyah nampaknya patut dicontoh. Meski berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memiliki gaji tetap, namun dirinya tak malu menyambi menjadi petani.

Dengan memanfaatkan lahan seluas 10000 meter atau 1 hektare, pria yang kesehariannya bertugas sebagai Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar ini menanam padi serta beberapa jenis sayuran.

Adis, sapaan akrabnya, memanfaatkan waktu libur untuk menanam padi, terong, cabe dan pare di lahannya yang berlokasi di Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Menjadi petani sudah saya tekuni dari tahun 2017. Alhamdulillah, sangat membantu perekonomian keluarga apalagi saat situasi pandemi Covid-19 yang melanda beberapa waktu lalu. Bertani padi serta sayuran memiliki kelebihan yaitu perawatan gampang dan nilai jualnya lumayan bagus,” ujar Adis kepada pojokbanua.com, Kamis (29/9/2022).

Meski bertani, tugas sebagai ASN menurutnya tetap utama. Sebab, amanah yang diberi masyarakat dan bertani dianggapnnya hanya sebagai kesibukan di luar tugas jabatan.

“Padi jenis Siam Unus bisa dipanen setahun sekali. Setiap tahun, hasil panen bisa mencapai 200 blek (4000) liter gabah, kalau dijual Rp80 ribu satu blek,” paparnya.

Dari pengakuan Adis, hasilnya sebagai petani lumayan. Jika rata-rata panen setiap setahun sekali Rp80 ribu, diperkirakan ia meraup puluhan juta setiap tahun dari penjualan.

“Kami mengajak masyarakat memanfaatkan sedikit lahannya untuk menanam hortikultura untuk menambah penghasilan,” tutupnya.(WF/KW)