POJOKBANUA, BANJARMASIN – Di Banjarmasin, kasus diabetes saat ini menempati peringkat kelima dalam daftar penyakit dengan jumlah terbanyak pada tahun 2022.

Muhammad Ramadhan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Banjarmasin, mengungkapkan bahwa kasus diabetes saat ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kalau dibanding tahun lalu itu masih beda setengahnya, sebelumnya ada 10 ribu kasus dan sekarang sekitar 5000 kasus,” ujar Ramadhan, Senin (17/7/2023).

Dirinya menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang dapat menyebabkan kasus diabetes, yaitu faktor keturunan dan faktor makanan.

“Namun kalau dari keturunan itu masih bisa diminimalisir dari pola hidup sehat, dengan olahraga atau makanan sehat,” ucapnya.

Namun, apabila seseorang kurang berolahraga dan tidak menjalani gaya hidup sehat, diabetes akan terus mengancam penderitanya dan berpotensi menyebabkan bahaya yang serius.

“Kalau tidak dijaga dan makan sembarangan yang berbahaya, makanya sebisa mungkin makanan harus dijaga dan olahraga juga,” tutur Ramadhan.

Dia juga mengingatkan remaja agar tetap memperhatikan pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi makanan manis yang memiliki risiko tinggi sebagai penyebab diabetes.

“Kalau bisa dikurangi makanan manisnya, jangan kebanyakan. Kemudian jalan kaki setiap hari, olahraga 30 menit,” katanya.

Tidak dapat disangkal, diabetes tidak mengenal batasan usia penderitanya. Bahkan anak-anak yang berusia belasan tahun juga berpotensi mengalami penyakit tersebut.

“Tidak ada rentang usia, bisa siapa saja,” pungkasnya. (KN/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor