POJOKBANUA, BANJARMASIN – Menjelang lebaran, banyak umat muslim yang melakukan ziarah ke makam keluarga yang telah tiada. Dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau nenek moyang.

Tak afdol rasanya jika ziarah tanpa membawa bunga telasih atau bunga yang ditaburkan di atas makam dengan berbagai macam jenis. Paling sering ditemui ialah melati, bunga kenanga, atau bunga lain yang banyak dijual di pasar atau depan lokasi pemakaman.

Seperti Fatimah (59), yang telah berjualan bunga telasih selama puluhan tahun lamanya. Ia mampu menghidupi dan membiayai kedua anaknya hingga sukses melalui berjualan bunga.

“Saya jualan bunga ini dari kecil, sampai punya anak dua dan buat nyekolahin mereka lewat jualan bunga ini,” kata Fatimah kepada pojokbanua.com, Jumat (29/4/2022).

Hingga kini, Fatimah masih aktif berjualan bunga telasih di Pasar Ujung Murung Banjarmasin. Fatimah sendiri merupakan warga asli yang punya rumah di dekat pasar, sehingga akses dirinya berjualan pun cukup mudah dijangkau.

Menurutnya, Ramadan, Maulid dan Syawal merupakan tiga bulan yang membuat omzet penjualan meningkat. Sebab, banyaknya para peziarah yang membeli bunga.

“Kalo jelang lebaran ramai banget, omzet meningkat pastinya,” tuturnya.

Jika dibanding hari lain, omzet saat waktu lebaran akan jauh lebih besar. Bahkan, stok bunga pun juga akan lebih meningkat daripada hari biasanya.

“Permintaan konsumen yang meningkat, sehingga persediaan bunga pun ikut meningkat. Itu banyak banget yang nyari bahkan beli, buat ziarah kalo jelang Ramadan,” tutupnya. (KN/KW)