POJOKBANUA, MARABAHAN – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Barito Kuala (Batola) memastikan daging hewan kurban yang disembelih pada Hari Raya Iduladha 2024 atau 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah di wilayah Batola aman dan layak dikonsumsi.

Pemantauan serta pemeriksaan kesehatan hewan kurban mulai gencar dilakukan sejak awal Juni 2024 hingga H -1 Iduladha. Pemantauan juga akan dilakukan hingga hari H pelaksanaan pemotongan hewan. Selain itu, Disbunak Batola juga menerbitkan surat edaran terkait rumah pemotongan hewan (RPH).

“Yang harus dipastikan adalah hewan sehat, kandang yang bersih, pakan terjamin, dan ketersediaan air minum. Disbunak keliling untuk pemantauan kesehatan daging kurban. Kita lakukan semampu kita dengan beberapa sampel. Ini untuk memeriksa kondisi daging apakah aman atau tidak layak konsumsi,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Disbunak Batola, Veteriner Henny Dyah Istininingsih, Minggu (16/6/2024).

Tahun ini, kebutuhan hewan kurban di Batola berjumlah 955 sapi, 18 kerbau dan 105 kambing. Henny menyebut ketersediaan hewan kurban di Batola mengalami surplus dan menjadi pemasok hewan kurban ke daerah lain seperti Banjarmasin. Ketersediaan hewan kurban di Batola berjumlah 2.415 sapi, 71 kerbau dan 43 kambing.

Selain memastikan kelayakan daging kurban, Disbunak Batola juga memperhatikan limbah hewan kurban usai pemotongan.

“Pembuangan limbah (sisa pemotongan) jangan ke sungai. Sebaiknya buat kubangan atau menguburnya di dalam tanah. Tempat memotong dan pembagian daging juga harus bersih dan jangan banyak terkontaminasi,” kata Henny.

“Apabila limbah kotoran atau bagian tubuh hewan dibuang ke sungai atau ke aliran air saat proses pencucian maka akan mencemari sungai karena ada kandungan bakteri seperti escherichia coli. Pembuangan limbah hewan kurban ke sungai juga bisa berdampak pada penurunan kualitas sungai,” imbaunya. (DN)