POJOKBANUA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Dinas Pendidikan dipercaya Kemendikbudristek RI sebagai Narasumber pada Puncak Festival Kurikulum Merdeka, Selasa (27/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab HST pun menyampaikan keseriusannya dalam memajukan Pendidikan. Sebelumnya, pihaknya juga telah menerima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Kategori Pemerintah Daerah Transformatif Tingkat Kabupaten/Kota Non 3T dari Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim.

Acara yang digelar di Plaza Insan Berprestasi Komplek Kemendikbudristek RI dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Kemendikbudristek RI yang bertemakan “Bersama Wujudkan Pembelajaran bagi Semua, Karena Semua Murid Istimewa”.

Pemkab HST yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan HST, Muhammad Anhar yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut menceritakan bahwa, Pemkab HST sangat serius dalam memajukan Pendidikan dan Implementasi Kurikulum Merdeka di HST.

“Serta, turut pula dibentuknya regulasi Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 45 Tahun 2022 tentang dukungan pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Program Sekolah Penggerak untuk meningkatkan Mutu Pendidikan dan Mewujudkan Merdeka Belajar,” ujarnya.

Anhar menuturkan, bahwa upaya dalam rangka perubahan memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di HST tentunya menjadi tantangan berat, perlu adanya kolaborasi dan kerja bersama dalam menyukseskannya.

“Tentu perubahan tidak bisa hanya di Dinas Pendidikan saja, tapi harus dari rekan-rekan Guru dan Kepala Sekolah pula yang turut mengakselerasi. Sehingga, hal ini menjadi kerja bersama dan gotong-royong untuk perubahan Pendidikan di HST yang semakin baik,” terangnya.

Selain itu, Disdik HST tengah mengakselerasi pembentukan Komunitas Belajar (Kombel) Ramah Guru di seluruh Satuan Pendidikan sebagai wujud dalam pembentukan wadah. Serta aspirasi para guru dalam membangun budaya belajar bersama yang berkelanjutan, yang akan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik dan mutu pendidikan di satuan pendidikan tersebut.

Ditekankannya, bahwa kondisi HST menurut Kementerian Keuangan memiliki status fiskal paling rendah. Oleh karenanya, HST akan tetap mempertahankan ekonomi hijau untuk kelestarian lingkungan, sehingga di tengah keterbatasan tersebut Pemkab HST berfokus kepada pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Anhar menegaskan, walaupun dalam kondisi fiskal yang rendah Pemkab HST tetap berkomitmen dalam peningkatan SDM. Salah satunya dengan meluncurkan program Sekolah Berbahasa Inggris atau English Cambridge Programs.

“Sekolah Berbahasa Inggris merupakan terobosan dalam rangka peningkatan literasi pendidik agar mampu bersaing di kancah internasional sesuai dengan perubahan dan perkembangan zaman yang semakin maju sejalan dengan visi-misi RPJMD Bupati HST tahun 2021–2026,” jelasnya.

Menurut Anhar, Sekolah Berbahasa Inggris juga sebagai sarana studi lapangan, brainstorming, komparasi, pengembangan strategi pembangunan di bidang pendidikan, penetapan peningkatan kualifikasi dan sertifikasi Bahasa Inggris bagi para guru, siswa-siswi, dan SDM daerah.

Berdasarkan hasil capaian Pemkab HST di berbagai bidang pendidikan, Kemendikbudristek RI menunjuk Pemkab HST untuk berbagi praktik baik dalam dialog inspiratif yang bertemakan “Karena Semua Murid Istimewa”.

Terpisah, Bupati HST, Aulia Oktafiandi mengungkapkan, dengan ditunjuknya Pemkab HST sebagai narasumber berbagi praktik baik oleh Kemendikbudristek RI ini menjadi penanda akan keseriusan Pemerintah Daerah terhadap pemajuan Pendidikan di Bumi Murakata.

Hal ini tentunya sejalan dengan capaian misi Bupati pada poin ke 3 yaitu, Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan prinsip Memanusiakan Manusia.

Aulia menambahkan, dirinya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pendidik, tenaga kependidikan dan seluruh insan Pendidikan di HST yang turut bersama-sama membangun kolaborasi dalam meningkatkan kualitas, serta mutu Pendidikan Bumi Murakata.

“Semoga sinergitas dan praktik baik yang sudah dibangun dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” harap Aulia. (MH/FN)

Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor