POJOKBANUA – Australia, Indonesia dan Filipina dapat bekerja sama dalam mengembangkan rantai pasokan baterai regional, kata kepala perusahaan energi Filipina ACEN pada hari Senin (4/3).

“Perlu dicatat bahwa terdapat konsentrasi risiko dalam produksi baterai lithium, di mana lebih dari 70 persen diproduksi di China saja,” kata CEO ACEN Eric Francia mengatakan kepada para delegasi pada pertemuan puncak Australia-ASEAN di Melbourne.

“Dengan Australia sebagai produsen lithium terbesar di dunia, dan Indonesia serta Filipina sebagai produsen nikel terbesar, terdapat peluang potensial untuk membangun rantai pasokan regional dan memenuhi permintaan penyimpanan baterai yang signifikan di wilayah kita,” katanya.

Peluang apa pun untuk baterai kendaraan listrik masuk akal jika ada di Thailand, sementara Indonesia mungkin menawarkan lebih banyak peluang untuk produksi baterai skala besar, terutama karena tenaga surya membantu menghemat pasokan listrik di negara tersebut, tambahnya di sela-sela acara itu. (Voaindonesia.com/iwan)

Editor: Bambang Setiawan