POJOKBANUA, BANJARBARU – Maraknya temuan dugaan prostitusi di eks lokalisasi Pembatuan rupanya menjadi perhatian serius bagi Satpol PP Banjarbaru.

Kepala Satpol PP Banjarbaru, Hidayaturahman melalui Kasi Opsdal, Yanto Hidayat menyarankan agar warga di Jalan Kenanga tidak menyewakan indekos untuk pekerja seks komersial (PSK). Sebagai gantinya, indekos hanya disewakan untuk kalangan keluarga dan mahasiswa.

“Kami mengimbau, warga sekitar untuk menyewakan indekos untuk keluarga dan mahasiswa saja,” kata Yanto kepada awak media di Banjarbaru, Sabtu (11/11/2023) kemarin.

Berdasarkan data yang didapat Satpol PP Banjarbaru, PSK di Pembatuan menyewa indekos dengan harga Rp750 ribu hingga Rp1 juta per bulan. Tarif kencannya pun bervariasi, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu.

“PSK juga ada yang menyewa indekos harian. Jadi, mereka membayar indekos setelah mendapatkan pelanggan,” beber Yanto.

Menurutnya, pemberantasan praktik prostitusi di eks lokalisasi Pembatuan harus dilakukan secara keroyokan. Salah satunya adalah kerja sama dengan warga sekitar untuk tidak menyewakan tempat kepada PSK.

“Kami hanya eksekutor untuk memberantas lokalisasi. Jadi, kami perlu kerja sama dengan warga dan kelurahan,” jelasnya.

Selain kepada warga, Yanto menuturkan pihaknya juga meminta kepada kelurahan agar memberdayakan masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Hal ini dilakukan, agar warga tidak lagi menggantungkan hidupnya pada praktik prostitusi.

“Kami yakin, jika warga tidak menyewakan tempat mereka, praktik prostitusi di eks lokalisasi Pembatuan akan tertangani,” tutupnya. (FN/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani