POJOKBANUA, BANJARBARU – Langkah Pemko Banjarbaru melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) dalam penambahan dan penggantian penerangan jalan umum (PJU) mendapat perhatian serius dari akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. Eng. Akbar Rahman.

Dihubungi pojokbanua.com akhir pekan tadi, Akbar selaku pengamat tata kota ini menyarankan agar penggunaan PJU menggunakan sumber energi dari tenaga surya atau tenaga matahari.

“Disarankan memilih jenis lampu yang hemat energi seperti LED, juga sumber energi dari tenaga surya. Lampu yang hemat energi akan membantu dalam biaya operasional dan pemeliharaan yang murah,” ujar Ketua Prodi Arsitektur Fakultas Teknik ULM tersebut.

Pasalnya, penggunaan jenis lampu yang memiliki sensor penerangan alami (matahari), lampu akan menyala otomatis jika pencahayaan alami menurun. Misal pada saat senja, kondisi mendung atau hujan lebat.

Alumnus Saga University, Jepang ini menilai, perlu diperhatikan juga aspek PJU yang murah dan mudah dalam pemeliharaan.

“Hingga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan perawatan dan kontrol berkala terhada fungsi PJU yang dipasang,” imbuhnya.

Jika semua itu terpenuhi, aspek terakhir yang perlu diperhatikan adalah nilai estetika PJU. Karena posisinya di tepi jalan, selain aspek keamanan, PJU yang memiliki nilai estetika akan meningkatkan nilai visual kota.

PJU adalah salah satu elemen penting kota, fungsinya memberi penerangan pada malam hari hingga rasa nyaman dan aman bagi pejalan kaki dan pengendara.

“Adanya penerangan jalan pada malam hari dapat memberikan rasa aman bagi pengguna jalan dan lingkungan sekitar,” tuntasnya. (FN/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani