POJOKBANUA, BANJARBARU – Kepedulian pasca Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim) terus mengalir. Kali ini, dari suporter sepak bola di Kalimantan Selatan (Kalsel), tak terkecuali Banjarbaru.

Dengan mengenakan pakaian serba hitam, suporter sepak bola yang terdiri dari Aremania, Bartman dan beberapa suporter sepak bola Indonesia, berkumpul dan menggelar pembacaan tahlilan dan doa bersama. Disertai dengan malam renungan yang dihelat di Mess L Banjarbaru, Selasa (4/10/2022) malam.

Koordinator Acara, Tommy Satya mengatakan, kegiatan malam renungan merupakan bentuk solidaritas suporter sepak bola atas Tragedi Stadion Kanjuruhan yang banyak memakan korban jiwa. Dengan harapan, agar dunia sepak bola di Indonesia lebih dewasa dan baik, serta tak ada rivalitas berlebihan.

“Kegiatan ini tidak kami dedikasikan untuk klub atau warna masing-masing, tapi untuk sepak bola Indonesia,” ujarnya.

Ia berharap, dunia sepak bola di Indonesia bisa ditata dan disusun rapi. Baik sistem pertandingan, supporter dan lainnya yang terlibat dalam Liga agar ke depannya lebih baik.

Supporter Aremania Kalsel, Restu menyampaikan, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi cambuk untuk memperbaiki segala sistem persepakbolaan Tanah Air. Restu merupakan satu dari 18 suporter klub yang berhadir dalam malam renungan ini.

“Kejadian di Malang menjadi cambuk bagi kami untuk lebih memperbaiki semua sistemnya,” imbuhnya.

Menurut Restu, rivalitas hanya 90 menit di dalam lapangan hijau. Setelah itu semuanya kembali bersaudara, satu Indonesia.

“Semoga tidak ada lagi kejadian seperti di Stadion Kanjuruhan Malang,” pungkasnya. (FN/KW)