POJOKBANUA, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin menanggapi langsung komentar warganet soal imbaunya agar masyarakat segera divaksinasi Covid-19.
Menanggapi hal itu, warganet menanyakan tentang keberadaan vaksin di Kota Idaman. “Dicari kadada jua, kayapa handak bevaksin. Paksa makan veksin aja,” tulis akun instagram @ina.aziel dalam postingan akun @shalokal.com_instabaiman.
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin pun merespons langsung komentar netizen tersebut. Ia menyebutkan jika vaksin disediakan pemerintah pusat, bukan Pemko Banjarbaru.
“Yang menyediakan vaksin bukan pemko, yang menyediakan pemerintah pusat, kami hanya dapat droping dari pusat,” tulis wali kota dengan akun instagram resminya @aditya_mufti_ariffin.
“Kebanyakan menyuruh aja, vaksin di Banjarbaru ja handak daftar ujar umum, sekalinya namannya sudah belist. Imbah datang ke situ langsung meambil kartu ja, lain daftar vaksin. Mehadang puskesmas kadada jua kapan datang,” tulis akun @ariyadhi.
“Karena terbatas droping dari pemerintah pusat. Jadi puskesmas mendaftar dulu, kalau datang baru disuntikkan. Jadi pian sudah mendaftar belum?” Balas Aditya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin mengimbau kepada seluruh warganya agar segera melakukan vaksinasi Covid-19.
“Vaksin ini halal dan aman. Ini salah satu cara untuk kita bisa memutus penyebaran Covid-19,” ucapnya, Rabu (25/8/2021).
Kata dia, target vaksinasi hingga September dan Oktober, supaya Banjarbaru bisa menyentuh angka 50 sampai 70 persen.
“Semoga dropping vaksin ini terus berjalan sesuai dengan target. Sehingga, September dan Oktober sudah bisa menyentuh di antara 50 sampai 70 persen masyarakat yang tervaksin,” ujarnya berharap.
Ovie sapaan karib wali kota menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan percepatan dalam hal vaksinasi.
Namun, yang menjadi masalah, ujar Ovie, yakni keterlambatan vaksin, karena dropping dari pusat maupun provinsi sedikit terhambat.
“Seperti bulan ini, awal bulan kita hanya mendapat 800 vaksin, setelah tanggal 19 Agustus baru di tambah dapat sekitar 8.000,” bebernya.
Diharapkannya dropping tak terganggu dan kuota yang didapat juga banyak.
“Insyaallah, percepatan untuk vaksinasi ini akan lebih diprioritaskan,” tuntasnya.
Sebagai informasi, ada sekitar 93.000 atau 30 persen masyarakat Banjarbaru yang sudah divaksin Covid-19, baik itu dosis pertama maupun kedua. (SB)
Tidak ada komentar