POJOKBANUA, KALIMANTAN SELATAN – Dokter gadungan, Susanto (44) yang belakangan ini ramai diperbincangkan publik ternyata pernah menangani pasien operasi caesar atau sectio caesarea (SC) di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Namun, aksinya gagal lantaran ketahuan kebingungan atau grogi saat SC akan dilaksanakan.
Kasi Intel Kejari Tanjung Perak Surabaya, Jemmy Sandra menerangkan, Susanto merupakan seorang residivis yang pernah berkarier sebagai dokter gadungan pada sejumlah daerah di Indonesia seperti Jateng, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Dari tujuh instansi yang pernah ditipu, ia hanya dua kali dipidanakan yaitu Kalsel dan Kutai Timur, Kaltim. Teranyar, dirinya dilaporkan manajemen PT Pelindo Husada Citra.
“Semua berdasarkan fakta di persidangan dan fakta terdakwa. Sudah melakukan hampir tujuh kali dengan ini. Satu kali ketahuan diproses hukum di Kutai Timur, yang kelima kali ini ketahuan juga tapi tidak dilaporkan dan tidak diproses hukum,” ungkapnya kepada awak media, belum lama tadi.
Kata dia, lantaran sudah melakukan perbuatan berulang kali, tentu ini menjadi hal yang memberatkan dalam menentukan tuntutan.
Seperti diketahui, pria yang hanya menjalani pendidikan hingga SMA ini, sebelumnya menikah dengan Siti Masrotun pada tahun 2003-2008 dan dikaruniai satu anak perempuan.
Karier gadungannya dimulai pada tahun 2006. Saat itu, ia praktik di Puskesmas Gabus, Grobongan, Jateng. Di tahun yang sama, dirinya merangkap jabatan di instansi kesehatan berbeda. Selama dua tahun, ia menjabat Kepala UTD di PMI Grobongan. Bahkan, menduduki posisi Dirut di RS Habibullah.
Selanjutnya, ia pindah ke Temanggung dan diterima di RS Gunung Sawo di tahun 2008. Lalu, mengembangkan kariernya ke Kalimantan.
Susanto diterima di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan, HSS, Kalsel sebagai Dokter Spesialis Obgyn. Di sini, aksinya ketahuan dan dilaporkan polisi usai identitasnya terungkap karena kebingungan ketika hendak melakukan SC. Saat itu, ia dipenjara selama 20 bulan.
Tidak jera, Susanto melamar kembali bekerja sebagai dokter pada dua rumah sakit di Sangatta, Kutai Timur, Kaltim usai bebas dari jeruji besi. Di antaranya RS SOHC dan RS Prima di tahun 2011.
Terakhir, pada wilayah Cepu, Jateng di tahun 2020. Ketika itu, dirinya melamar di PT Pelindo Husada Citra di Surabaya sebagai dokter umum. Lalu, ditempatkan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV di Cepu, Jawa Tengah (Jateng) untuk memeriksa kondisi kesehatan karyawan. Namun, aksinya terbongkar karena menggunakan identitas seorang dokter bernama Anggi Yurikno. (KW)
Editor: Yuliandri Kusuma Wardani
Tidak ada komentar