Slide Gambar

Terdampak Pandemi, Omzet Tak Menentu, Terpaksa Turunkan Harga Burung dan Kelinci

waktu baca 2 menit
Minggu, 11 Jul 2021 18:33 0 Musa Bastara

POJOKBANUA, BANJARBARU – Ketika memasuki halaman Kios Burung Arto Moro di Jl. A Yani, Kecamatan Landasan Timur, Kota Banjarbaru, tepat di seberang Pemakaman Van Der Pijl, telinga akan segera disambut suara bising kicau burung-burung dari sangkar.

Saat disambangi pojokbanua.com pada Minggu (11/07/2021) pagi, kios itu tidak benar-benar sepi pengunjung. Seorang pembeli tampak sedang mencari kelinci untuk peliharaan di rumah.

Si pedagang burung, Sigit (32) mengaku, sudah sekitar sepuluh tahun melakoni usaha ini bersama sang ayah.

Menurutnya, kesulitan menjual burung ini baru dirasakannya sejak awal Covid-19 melanda hingga sekarang.

Info Iklan

“Tapi beberapa bulan terakhir ini, penghasilan lumayan buat bertahan sehari-hari. Meski omzet sebulan masih tidak menentu,” ucap Sigit kepada pojokbanua.com.

Sigit juga menambahkan, dia harus menurunkan harga jual burung dan kelincinya. “Dulu saat penjualan masih lancar, harga Rp400 ribuan. Sekarang mesti dijual dengan harga kisaran Rp100 ribuan, itu juga masih susah. Sedangkan satu karung bama sebagai pakan burung mengeluarkan biaya empat ratus ribu untuk empat hari,” imbuhnya.

Untuk jenis burung yang dijual cukup beragam; burung Jalak dan Perkutut pada kisaran harga Rp50 ribu, Kenari dari harga Rp150 ribu, Lovebird dari harga Rp75 ribu (tergantung warna), Parkit Rp75 ribu, serta Merpati 50 ribuan.

Selain burung, dijual juga Kelinci, Marmut, dan bermacam jenis ayam. Untuk harganya relatif, dari 75 ribuan hingga ratusan ribu. “Karena anak-anak libur sekolah, kebanyakan membeli kelinci untuk piaraan di rumah. Jadi, sedikit banyak penjualan kelinci cukup menutupi kekurangan dari penghasilan yang menurun,” ungkap Sigit.

Dia pun memberikan beberapa tips untuk merawat burung agar berumur panjang. “Baiknya sebelum membeli burung atau kelinci, untuk memahami dulu bagaimana cara perawatannya. Yang penting bersihkan kandang secara teratur, memilih nutrisi makanan yang baik, serta sediakan makanan dan minuman yang cocok untuk burung. Biasanya ada beberapa burung yang diare, seringkali karena makanan yang tidak diperhatikan cocoknya,” pungkasnya. (MS)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

IMG-20221225-WA0006
IMG-20221229-WA0030
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
2. Infografis sosmed 10 penyakit
IMG-20221227-WA0005
IMG-20221228-WA0020
1. Infografis sosmed 10 penyakit
TIPS AMANKAN DATA

Pemilu Serentak 2024

Pemilu Serentak 2024

Pemkab Banjar

pemkab banjar

Member JMSI

PWI

Network

LAINNYA