POJOKBANUA, BANJARBARU – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banjarbaru, berdampak pada luasan lahan yang terbakar.
Berdasarkan catatan BPBD Banjarbaru, hingga Minggu (17/9/2023) lahan terbakar akibat karhutla seluas 739,1 hektare. Jumlah ini sendiri merupakan gabungan dari lima kecamatan yang ada di Banjarbaru.
Jika diurutkan per kecamatan, Landasan Ulin menduduki urutan pertama. Luas lahan terbakar di Kecamatan ini sebesar 376 hektare.
“Disusul urutan kedua, yaitu Kecamatan Cempaka seluas 186,8 hektare,” ungkap Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarbaru, Zaini Syahranie di Banjarbaru, Senin (18/9/2023) pagi.
Kemudian, Kecamatan Liang Anggang berada di urutan ketigaseluas 160,7 hektare.
Selain itu, dampak karhutla juga terasa di dua kecamatan yang berada di pusat Kota Banjarbaru. Yakni Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Banjarbaru Utara.
“Luas lahan terbakar akibat karhutla di Kecamatan Banjarbaru Selatan sebanyak 13 hektare, dan Kecamatan Banjarbaru Utara seluas 2,5 hektare,” jelas Zaini.
Masih dari data yang sama, BPBD Banjarbaru mencatat, jumlah kejadian karhutla di Kota Idaman sebanyak 332 kali. Di mana, Kecamatan Landasan Ulin menjadi yang tertinggi jumlah kejadian karhutla.
“Yaitu sebanyak 150 kali kejadian,” beber Zaini.
Disusul dari Kecamatan Cempaka sebanyak 84 kali kejadian karhutla. Serta Kecamatan Liang Anggang sebanyak 70 kali kejadian.
“Untuk Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Banjarbaru Utara, masing-masing sebanyak 19 kali dan 9 kali kejadian,” tuntas Zaini. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar