Tanah Laut Sukses Panen Jagung Hybrida JH 37, Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA: Produksi Lokal Harus Mendapat Dukungan

POJOKBANUA, TANAH LAUT – Kabupaten Tanah Laut memang memiliki potensi alam yang besar salah satunya pada bidang pertanian maupun perkebunan. Kondisi tanah yang subur dikelilingi pegunungan menjadi titik strategis dalam bercocok tanam seperti bibit jagung Hybrida JH 37 di Desa Gunung Melati Kecamatan Batu Ampar. Bupati Tanah Laut H.M. Sukamta bersama Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel Safrizal ZA melakukan Panen Raya Jagung Hybrida JH 37 pada Selasa (02/03/2021).

Sukamta memaparkan bahwa tidak mudah mengembangkan bibit jagung ini. Para petani memiliki pengalaman sebelumnya saat melakukan panen, bahwa hasilnya belum memuaskan.

Baca Juga

8 bulan  lalu

Pantai Batakan Baru jadi Wisata Favorit di Tanah Laut

562 Bambang Setiawan

“Hari ini hasil panen para petani tidak jauh berbeda dengan bibit yang lainnya,” tambah Sukamta tampak puas akan keberhasilan proses persilangan.

Perlu diketahui, bibit jagung hybrida JH 37 ini merupakan hasil persilangan oleh Petani dari Desa Tirta Jaya Kecamatan Bajuin, Desa Telaga Langsat dan Desa Banua Lawas Kecamatan Takisung.

Adanya bibit dan hasil panen ini menunjukkan bahwa produksi lokal dapat menjadi jalan menuju daerah yang maju, mandiri dan modern.

Baca Juga

1 bulan  lalu

Perubahan KUA-PPAS APBD Tala 2023 Masuk Paripurna

27 Hammad Shauf

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Kalsel Safrizal AZ turut mengapresiasi para petani Desa Gunung Melati atas keberanian dalam memilih bibit lokal yang ternyata tahan terhadap penyakit.

“Adanya produksi lokal ini harus mendapat dukungan dan pengembangan, apalagi sejalan dengan program Pemerintah Pusat terkait penggunaan bibit lokal,” ujar Safrizal.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Edy Purnawan, Dandim 1009/PLH Letkol Inf. Adi Yoga Susetyo, Perwakilan PT Twin Produksi JH Katuju Bayuna, para SKPD terkait, para Kepala Desa se Kecamatan Batu Ampar dan para petani setempat.

Penulis: Mufi
Editor: Atthoillah