POJOKBANUA, BANJARBARU – Sesama Movement menggelar gerakan sosial makan gratis kepada para pejuang nafkah jalanan di tengah pandemi Covid-19 di Banjarbaru, Jumat (23/7/2021) kemarin.
Mulai dari tukang becak, pengepul barang bekas dan kardus, pedagang keliling, tukang ojek, penyandang disabilitas, serta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Aksi ini menggunakan konsep Bar On The Street (BOTS) bersama sekelompok anak muda pegiat aksi sosial Sesama Movement.
Para penerima manfaat menikmati hidangannya di meja dan kursi yang sudah disiapkan, beserta mini bar yang sudah didesain.
Lapak digelar di bahu jalan, disuguhkan beberapa menu makanan gratis yang dikemas tanpa kotak, menggantinya dengan piring dan gelas dari bahan sekali pakai.
Project Leader Sesama Movement, Muhammad Rifani menginginkan konsep aksi sosial makanan gratis ini berbeda dari biasanya. Maka dari itu, diaplikasikan dengan konsep BOTS.
“Apapun bentuknya, tidak ada yang salah dengan aksi makanan gratis. Hanya saja, kita ingin bikin berkesan. Akhirnya, kami gunakanlah konsep Bar On The Street ini,” ujar Rifani, kepada pojokbanua.com, Sabtu (24/7/2021).
Menurutnya, kesan BOTS ini cara pelayanannya mengenakan apron, selayaknya tampilan bar atau kafe. Meskipun, konsep baru ini sempat dikira lapak jualan.
“Beberapa mengira kami berjualan, tapi sebetulnya gratis. Ini karena konsep yang kami suguhkan seperti bar atau kafe. (Tapi) Mereka yang menerima manfaat menyantap suguhan dengan nikmat dan lahap,” ungkapnya.
PIC Program dan Media Sesama Movement, Nadya menambahkan, program bar on the street adalah sebuah program kolektif mingguan yang akan dilaksanakan sepekan sekali tiap Jumat.
“Dalam setiap turun aksi itu, kami meanggarkan 40 pack makanan gratis,” jelas Nadya.
Kata dia, program ini sebagai upaya untuk mendukung serta mempromosikan usaha lokal dengan kerja sama atau kolaborasi.
Nadya menuturkan, banyak donatur yang turut berpartisipasi dalam aksi ini, antara lain Kedai Kopi Sanak, Sukmaraga Kopi, Kebab Alfatih, nyamsir, dan kumpulan anak anak muda dengan sebutan “Berfaedah”.
Dari donasi yang diberikan, bisa berupa dana ataupun makanan siap santap.
“Dari menunya sendiri, kami mau setiap minggu itu dengan menu yang sama supaya seragam. Tapi dari menu tersebut juga kolektif, tergantung dari donatur kalau mau nyumbang makanan,” pungkasnya. (MS/PR)
Tidak ada komentar