POJOKBANUA, BANJARBARU – Ada jutaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia mengalami kebangkrutan karena pandemi Covid-19 yang membatasi pergarakan usaha.
Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, dari 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia, ada sekitar 32,1 juta yang bangkrut.
Dari jutaan itu, kemungkinan termasuk di Kalsel. Namun di Banua belum terdata berapa UMKM yang bangkrut.
“Kami belum mendatanya. Tapi, situasi begini memang hampir semua (UMKM) sama,” ujar Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil Indonesia (Hipmikindo) Kalsel, Yeni Mulyani, Kamis (4/8/2021).
Meski bangkrut, kata dia, biasanya pelaku UMKM akan kembali membuka usahanya apabila kondisi kembali normal.
“Kalau biasanya kuliner tetap jalan, tetapi sesuai sikon pandemi,” imbuh dia.
Pun Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, juga tidak mendata berapa UMKM yang gulung tikar selama pagebluk.
Kabid Usaha dan Pemasaran Produk pada Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Refiansyah mengaku, saat ini pihaknya lebih fokus ke program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), merupakan salah satu upaya pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sejak awal diluncurkan pada 24 Agustus 2020, program ini ditargetkan menyasar 12 Juta pelaku usaha.
Program BPUM tahun ini, tutur Refiansyah, dilanjutkan untuk membantu para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.
“Berdasarkan data sampel yang kami kumpulkan pada awal pandemi tahun lalu, ada sekitar 3 ribuan UMKM yang terdampak covid,” ucapnya.
Lantas bantuan apa yang akan diberikan pemprov untuk UMKM? Refiansyah menjawab, bantuan dana hanya dari pemerintah pusat.
“Sementara daerah memberikan dukungan dengan memperkuat pengetahuan dan keterampilan UMKM,” katanya.
“Jadi tugas kita menggelar pelatihan untuk UMKM. Bagaimana cara memasarkan, menjual dan mempromosikan produk,” sambungnya.
Tahun ini, Refiansyah menuturkan, Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel juga masih akan terus menggelar pelatihan. Salah satunya, terkait pemanfaatan dunia digital.
“Mau tidak mau UMKM harus melek digital untuk memasarkan dan menjual produk secara online,” tegasnya.
Selain itu, Pemprov Kalsel juga membantu para UMKM mempromosikan produk mereka.
“Rencananya kami nanti akan membuka gerai di bandara untuk mempromosikan produk UMKM,” tandasnya.
Tidak ada komentar