POJOKBANUA, RANTAU – Pemerintah Desa Tirik, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin ini cukup inovatif dalam menyiasati penyerapan APBDes.
Hal itu terlihat dari program-program desanya dalam menunjang dan memberikan keahlian-keahlian pada masyarakatnya.
Saat ini, APBDes tidak diperbolehkan digunakan untuk pembangunan fisik. Karena itu, para apatarur Desa Tirik membuat program sejumlah pelatihan untuk para warganya dalam berbagai bidang usaha.
Pelatihan bengkel untuk para pemuda misalnya, dan tata boga membuat kue bagi para perempuan.
Sejumlah program ini dianggarkan dadi APBDes mereka.
Ketua PKK Desa Tirik, Hasmiati Rahman mengatakan, hal ini dilakukan selain untuk penyerapan anggaran desa, juga guna memberikan keahlian kepada para msayarakat agar nantinya bisa dikembangkan masing-masing di rumah.
“Entah nanti buat usaha. Yang pasti agar ada keahlian untuk diri mereka sendiri,” ucapnya ditemui pojokbamua.com, Rabu (18/8/2021).
Kegiatan ini, kata dia, diikuti 20 perserta dalam 6 kali pertemuan.
“Kami meminta kepada profesional untuk melatih ini,” bebernya.
Hasimati berharap, dengan kegiatan ini agar dapat memberi manfaat kepada masyarakatnya. Terlebih digunakan untuk yang bermanfaat dalam kehidupan.
“Semoga juga dapat meningkatkan perekonomian warga, dan bahkan kabupaten,” harapnya.
Diwartakan sebelumnya, Desa Tirik, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin menggelar pelatihan bengkel sepeda motor untuk masyarakatnya.
Kepala Desa Tirik, Fadli Rahman mengatakan, pelatihan ini dibuat agar para warga yang tak mempunyai kerjaan mendapat mempunyai keahlian di bidang automotif.
“Paling tidak untuk diri sendiri dan syukur-syukur kalau bisa menjadi perkejaan dengan keahlian yang diberikan,” ucapnya kepada pojokbanua.com, Senin (16/8/2021).
Pelatihan ini sendiri, kata dia, berlangsung selama 15 kali pertemuan dan dilatih oleh seorang yang profesional dalam bidangnya.
“Ada kurang lebih 25 perserta yang mengikuti pelatihan ini. Ini pertemuan yang kedua,” bebernya.
Tempat pelatihan ini berada di depan Balai Desa Tirik, Kecamatan Tapin Tengah.
Soal anggaran, Fadli menuturkan, dialokasikan dalam ABPDes sendiri.
“Karena kan tahun ini tidak boleh ada pembangunan fisik, maka kami ganti ke pelatihan-pelatihan. Seperti menjahit dan lainnya, termasuk bengkel ini,” imbuhnya.
Dengan adanya pelatihan ini, Fadli berharap, warga dapat memiliki keahlian di bidangnya dan dapat mengembangkannya di hari depan untuk mempermudah serta meningkatkan perekonomian.
“Semoga dengan kegiatan ini, warga dapat mengambil nilai positif dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” tandasnya. (SB)
Tidak ada komentar