Slide Gambar

Rakor TPID, Paman Birin Bersyukur Inflasi di Banua Terkendali

waktu baca 3 menit
Senin, 18 Sep 2023 19:03 0 Yuliandri Kusuma Wardani

POJOKBANUA, BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor atau Paman Birin membuka High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Banjarmasin, Senin (18/9/2023) siang.

HLM dan Rakor TPID ini membahas strategi menjaga stabilisasi harga dan ketahanan pangan. Paman Birin bersyukur, tingkat inflasi di Banua masih terkendali dan berada dalam tren yang melandai.

“Setelah mencapai puncaknya sebesar 7,35% (year-on-year) pada September 2022, tingkat inflasi Kalimantan Selatan terus melandai dan menurun hingga mencapai 4,36% (year-on-year) pada Agustus 2023,” sebutnya.

Menurut Paman Birin, capaian yang sangat baik itu tentu tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas semua yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Info Iklan

“Dalam setahun terakhir, kita terus konsisten melakukan berbagai upaya nyata untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga pangan, serta melindungi masyarakat dari dampak kenaikan harga-harga dalam bentuk operasi pasar maupun pasar murah,” katanya.

Ia menekankan, pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara seluruh anggota TPID se-Kalsel guna mengantisipasi dampak El-Nino yang memicu kenaikan harga-harga pangan. Terlebih, sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor produk pangan sehingga mendorong apresiasi harga pangan di tingkat global.

“Ada tiga hal. Pertama, integrasi data stok dan neraca pangan daerah untuk mengecek ketersediaan pangan. Melalui data stok ini dapat mengantisipasi kekurangan pangan disuatu daerah, dalam konteks itu pula kita perlu mendorong agar kerja sama antardaerah (kad) terus ditingkatkan hingga ke level business to business (b-to-b) dalam rangka stabilisasi harga,” ujarnya.

Kedua, selalu melakukan pengecekan ketersediaan stok pangan di pasar. Segera ambil tindakan dan keputusan yang diperlukan bilamana menemui kelangkaan suatu komoditas di pasar. Dalam konteks itu pula, juga perlu meningkatkan cadangan pangan daerah guna mengantisipasi musim kering berkepanjangan. Dan yang ketiga, optimalisasi penggunaan fiskal daerah untuk stabilisasi harga.

Di sisi lain, berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok pangan dengan terus mendorong inovasi di bidang pertanian dan peternakan agar lebih berkembang. Inovasi tersebut ialah budi daya padi apung dan program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip).

“Potensi pengembangan padi apung di wilayah Kalimantan Selatan sangat tinggi. Mengingat luas area rawa di Kalimantan Selatan yang begitu besar, yakni mencapai 290 ribu hektare. Ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi dampak el nino yang saat ini terjadi di seluruh belahan dunia,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilanjutkan yaitu sinergi dan kolaborasi kebijakan pengendalian inflasi.

Selain itu, dirinya terus mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan produktivas pertanian, serta optimalisasi peran dan fungsi masing-masing instansi dalam menjaga inflasi.

Pada kesempatan itu, ia menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah untuk sejumlah kabupaten/kota, termasuk keluarga penerima manfaat yang bersumber dari dana APBN. (Adpim/KW)

Editor: Yuliandri Kusuma Wardani

Yuliandri Kusuma Wardani

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Pojok Banua TV

Infografis

2. Infografis sosmed 10 penyakit
1. Infografis sosmed 10 penyakit
PENJUALAN ROKOK BATANGAN
IMG-20221228-WA0020
IMG-20221225-WA0006
TIPS AMANKAN DATA
IMG-20221227-WA0005
IMG-20221229-WA0030

Pemilu Serentak 2024

Pemilu Serentak 2024

Pemkab Banjar

pemkab banjar

Member JMSI

PWI

Network

LAINNYA