POJOKBANUA, BANJARMASIN – Polemik saling mengklaim pengelolaan Makam Sultan Suriansyah, terus bergejolak. Bahkan, salah satu dari tiga kubu yang tengah berpolemik, yakni perwakilan H. Budi datang ke Balai Kota Banjarmasin, Kamis (8/7/2021) pagi.
Puluhan massa dari kubu yang dikoordinatori oleh H. Maulana menyambangi Kantor Balai Kota Banjarmasin untuk menyampaikan aspirasi terkait permasalahan yang tak kunjung tuntas itu.
Usai menyampaikan aspirasi, lima orang perwakilan dari kubu H. Budi diundang ke Aula Kayuh Baimbai untuk mediasi bersama Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ariffin Noor.
Kedatangan kubu H. Budi mengatakan, maksud kedatangannya untuk menuntut ketegasan pemerintah atas polemik pengelolaan Makam Sultan Suriansyah.
“Pengelolaan makam tidak sesuai harapan. Jadi, masyarakat minta perubahan pengelola agar lebih baik,” ujar H. Maulana.
Menurutnya, permasalahan sudah sejak awal tahun lalu, namun tak kunjung selesai. “Februari lalu, kami minta pemerintah untuk menengahi hal itu. Akhirnya, terbentuk tim pengelolaan makam Sultan Suriansyah, yang diketuai oleh Doyo Pudjadi. Namun, saat ini melebar kembali permasalahannya,” tegasnya.
Sebelumnya, proses mediasi pun pernah dilakukan, Pemerintah Kota bersama semua kubu, serta Kapolsek Banjarmasin Utara terkait sengketa pengelolaan makam Raja Banjar tersebut.
Masing-masing kubu menginginkan untuk mengelola dan mengklaim sebagai zuriat, yakni kubu H. Ahmad, H. Budi dan ketiga kubu yang baru saja muncul.
Diketahui, sebelumnya telah disodorkan solusi dengan membentuk tim formatur untuk menyusun kepengurusan dalam pengelolaan makam. Yang diisi oleh perwakilan dari masing-masing kubu.
Dengan pembentukan formatur itu, ke depannya sudah tidak ada lagi pengakuan atas kepemilikan yang sah soal pengelolaan makam tersebut. (TA/PR)
Tidak ada komentar