POJOKBANUA, BANJARMASIN – Dalam beberapa pekan terakhir, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Banjarmasin mulai merangkak naik. Kondisi ini semestinya, menjadi alarm bagi warga Banjarmasin.
“Ini jadi peringatan dini untuk masyarakat Kota Banjarmasin. Karena yang terpapar Covid-19 sangat tinggi,” ucap Kadinkes Banjarmasin, Machli Riyadi melalui telepon, Senin (12/7/2021).
Ia mengimbau, agar warga bisa lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Sebagai langkah konkret penanganan pandemi, pihaknya tengah gencar mengadakan vaksinasi.
Machli menyebut, vaksinasi pada 26 puskesmas di Banjarmasin dalam sehari. Setidaknya, ditargetkan memvaksin sebanyak 3.200 orang. “Itu upaya kami agar terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok,” lanjutnya.
Kata dia, tingginya angka kasus terkonfirmasi positif disebabkan lantaran gencarnya testing yang dilakukan melalui rapid test antigen maupun swab.
Dalam sehari, pihaknya bisa melakukan testing sebanyak 50 sampai 100 orang perhari. “Testing kita melebihi standar WHO,” ungkapnya.
Namun, upaya testing yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin ini menjadi catatan Anggota Tim Pakar Covid-19 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Hidayatullah Muttaqin.
Ia menilai, meski jumlah testing sudah memenuhi standar WHO yakni minimal tes 1/1.000 penduduk per pekannya. Tetapi, dari hasil tes yang dilakukan juga menunjukkan masih tingginya tingkat penularan yang terjadi.
Digambarkannya, data jumlah test per pekannya di Banjarmasin pada 7 Juli 2021 mencapai 2.121 kali. Hanya saja, angka positifnya juga bertambah yakni sebanyak 25,7 persen. Padahal, dua pekan sebelumnya, masih berada di titik 14,35 persen.
Bila mengambil patokan kriteria WHO, sambungnya, tingkat penularan bisa dikatakan rendah jika dalam dua pekan berturut-turut angka positifnya 5 persen ke bawah.
“Maka di tengah penularan yang sedang masif ini, jumlah testing harus digenjot sebanyak-banyaknya. Tidak dibatasi oleh standar minimal 1/1000 penduduk per minggu,” tuturnya.
Ia menilai, tes sebanyak-banyaknya diperlukan untuk memastikan seorang warga telah terinfeksi Covid-19 atau tidak. (TA/PR)
Tidak ada komentar