Mantan Jurnalis Ini Sempat Ingin Jual Mobil Demi Dirikan Rumah Makan Gratis di Banjarbaru

POJOKBANUA, BANJARBARU – Fahrizal (31) perantau asal Singkawang, Kalimantan Barat nekat membangun rumah makan gratis meski di masa pandemi di Komplek Citra Dalam Permai, Jalan Karang Rejo, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.

Rumah makan gratis ini dibukanya di samping rumah pribadi, yang dulunya difungsikan sebagai garasi.

Baca Juga

1 tahun  lalu

Bank Kalsel Bantu Balita Menderita Penyumbatan Usus di Banjarmasin

49 Nanang Apidae

Meski rumah makan tersebut baru saja dibuka setelah lebaran Idulfitri tahun ini, namun kini lokasi itu sudah viral di media sosial (medsos). Buka mulai Senin-Jumat pukul 10.00-14.00 Wita.

“Pertama bertekat ingin membangun rumah makan gratis ini, saya tidak punya modal. Jadi, sempat mau menjual mobil saya sebagai modal. Tapi setelah lebaran, ternyata Tuhan memberikan saya rezeki. Jadi mobil tak jadi dijual,” ungkap Rizal, sapaan akrabnya, Kamis (15/7/2021) kemarin.

Kata dia, ide rumah makan gratis ini pertama kali terbersit memang karena dorongan personal atau ada niat untuk berbagi.

Baca Juga

2 tahun  lalu

Shalokal dan Kitabisa.com Bukber dan Sahur dengan Anak Yatim

47 Yawafie

“Waktu itu, setiap hari saya keliling Banjarbaru untuk membagikan makanan mulai dari tukang sapu, badut, tukang ojek atau juru parkir,” ceritanya kepada pojokbanua.com.

Menurutnya, konsep rumah makan ini awalnya dibuat untuk mereka yang jarang bisa merasakan di rumah makan berbayar. Oleh sebab itu, konsep tersebut disiapkannya dengan model sebagaimana rumah makan prasmanan.

“Rumah makan ini terbuka umum, siapa saja boleh mampir,” ungkap mantan Jurnalis tersebut.

Rumah makan ini buka dari jam 8 pagi hingga 2 siang pada hari Senin sampai Jumat. Setiap hari, rumah makan itu ramai dikunjungi berbagai kalangan. Mulai dari buruh bangunan, penjual kerupuk, tukang ojek online (ojol), bahkan orang dari luar Banjarbaru yang menyempatkan singgah hanya sekedar untuk mengobati rasa penasaran.

Sebanyak 15 sampai 20 liter beras bisa dihabiskan setiap harinya untuk makanan yang disiapkan rata-rata 200 porsi itu.

“Dananya sebagian dari milik pribadi. Sebagian juga dari donatur yang ikut membantu,” bebernya.

“Semoga ada orang lain yang (juga) mau membuka rumah makan gratis, sehingga tersebar di seluruh Kalimantan Selatan (Kalsel). Supaya semua orang tidak ada yang menahan lapar dan sebagainya,” harapnya.

Diketahui, sebelumnya ia pernah menjadi Jurnalis di beberapa media sekitar tiga tahun lebih. Saat itu, ia sembari menjalankan usaha travelnya tujuan Banjarmasin-Pontianak hingga sekarang. (MS/PR)