POJOKBANUA, BANJARMASIN – Harga sembako di beberapa pasar tradisional di Banjarmasin relatif stabil menjelang perayaan hari raya Iduladha. Bahkan, diantaranya ada yang mengalami penurunan harga.
Pedagang sembako di Sentra Antasari, Ardan mengatakan, sementara ini harga sembako di pasaran masih normal dan stok barang cukup lengkap.
“Setelah lebaran Idul Adha biasanya masyarakat kembali ramai belanja sembako. Terutama saat ada selamatan berangkat haji. Tapi tahun ini haji kan tidak berangkat, makanya permintaan pasar dan harganya datar-datar saja,” katanya, Sabtu (17/7/2021).
Sementara itu, Kepala Disdag Kalsel, Birhasani memastikan persediaan bahan pokok akan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel) menjelang perayaan Iduladha tahun ini.
“Kami pastikan, ketersediaan bapok melimpah. Masih cukup dan aman untuk menghadapi Iduladha. Harganya pun masih relatif stabil,” ucap Birhasani melalui telepon.
“Memang cabai rawit lokal yang kecil dan rawit hijau terjadi kenaikan. Ini karena tingginya curah hujan di Kalsel yang berakibat rusaknya tanaman cabe, tapi jenis cabai rawit lainnya masih banyak dengan harga yang murah,” katanya.
Menurutnya, masyarakat hendaknya pilih alternatif lainnya sesuai kemampuan daya beli. “Misal, jeruk kuit atau limau kuit kan ada musimnya. Kini sudah selesai panen, konsumen harus cerdas memilih alternatif jeruk lainnya,” lanjutnya.
Kendati demikian, pihaknya akan memaksimalkan upaya dalam menjaga kestabilan harga dan mengantisipasi permasalahan distribusi bahan pokok.
Ia menilai, saat ini Kalsel sangat tergantung kepada beberapa daerah di pulau Jawa seperti Provinsi Jatim, Jateng, Jabar, dan DKI Jakarta. Sehingga, diharapkan agar pasokan barang atau komoditas ke pulau Jawa dan Bali tetap lancar meski adanya PPKM darurat.
“Berdasarkan ketentuan tentang PPKM, bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kebutuhan pokok boleh berjalan 100 persen,” tuturnya.
Diketahui, permintaan sembako salah satunya komoditi beras juga masih normal seperti biasa. Misalnya, beras unus mutiara Rp 13.000/liter, siam unus Rp 12.000/liter, siam biasa Rp 10.500/liter, ganal Rp 9.000/liter dan cihirang Rp 7.500/liter.
Begitu pun dengan harga telur itik tambak masih berkisar antara Rp 2.500 sampai Rp 3.000/butir. Sedangkan, telur ayam ras Rp 24.000/kilonya. Kemudian, harga gula pasir juga masih terpantau normal yakni Rp 12.500/kg, tepung bogasari Rp 10.000/kg, tepung segitiga biru Rp 9.000/kg dan tepung semar Rp 7.000/kg. (TA/PR)
Tidak ada komentar