POJOKBANUA, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama instansi terkait tengah merumuskan hal hal penting terkait persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal mengatakan, dalam mengambil keputusan terkait PTM ini harus extra hati-hati, karena ini menyangkut masalah kesehatan dan keselamatan manusia.
“Semua guru harus sudah divaksin, jika satu saja ada yang belum, maka di sekolah tersebut tidak bisa dilaksanakan PTM,” ujarnya, Ahad (27/6/2021).
Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam PTM, kata dia, adalah persetujuan dari orang tua, ini mutlak. Artinya, satuan pendidikan tetap memfasilitasi pembelajaran secara daring bagi orang tuanya yang tidak setuju dengan PTM.
Selain itu, Safrizal menuturkan, zonasi juga menjadi acuan utama, terutama terkait dengan jumlah orang yang akan mengikuti PTM dalam satuan pendidikan.
“Jadi setiap sekolah mempersiapkan PTM sesuai dengan SKB 4 menteri, selanjutnya Satgas akan mengecek dan memberikan rekomendasi, apakah bisa dilaksanakan PTM atau belum,” jelasnya.
Katanya, tidak perlu semua sekolah harus melaksanakan PTM, tapi bisa beberapa sekolah dulu yang sudah siap untuk melaksanakannya, yang kemudian dievaluasi dan selanjutnya bisa menjadi contoh atau patokan bagi sekolah lainnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kalsel, M Yusuf Effendi, menyampaikan kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan PTM.
“Sesuai dengan SKB 4 menteri, kita sudah memberikan arahan kepada satuan pendidikan untuk mempersiapkan pelaksanaan PTM terutama terkait pelaksanaan protokol kesehatan,” ujarnya.
Terkait arahan Pj Gubernur, pihaknya akan menetapkan satu SMA di setiap kabupaten/kota yang akan diplotting melaksanakan PTM.
“Selain itu, ada 11 SMK dan 6 SLB yang juga akan diplotting melaksanakan PTM,” singkatnya. (SB)
Tidak ada komentar