POJOKBANUA, BANJARBARU – Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari mengkritiki layanan warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).
“Sekarang kita menghadapi klaster keluarga,” ujarnya, Rabu (25/8/2021).
Dijelaskan Emi, tidak hanya pasien yang ada di rumah sakit saja yang harus dipikirkan. Bisa jadi bibit pemantik ketika isolasinya tanpa panduan, sehingga menjadi pasien yang tingkat kritisnya tinggi atau kemudian meninggal.
Menurutnya, pemerintah perlu evaluasi, apa yang belum maksimal dilakukan dari sisi pola penanganan kesehatan. “Bagaimana pola pelayanan monitoring dan sebagainya,” lanjutnya.
Emi menuturkan, fasilitas dan ketersediaan dokter, paling tidak dilakukan berbasis kelurahan.
“Satu kelurahan itu harus ada satu dokter yang dapat memantau warga sakit atau yang isoman, agar warga bisa melakukan konsultasi dan sebagainya,” paparnya.
Kata dia, ketersediaan obat masih melihat di lapangan, jika warga yang isoman diberi obat-obatan karena masih kurang dan tidak lengkap.
“Jika pelayanan kita tidak maksimal kepada warga isoman, maka itu berpotensi tingkat bahayanya menjadi tinggi. Nah, itu juga harus dievaluasi,” sebutnya.
Ditegaskannya, pemerintah harus lebih fokus kepada tindakan dan perangkat infrastruktur kesehatan dalam menghadapi pandemi seperti sekarang. (SB/PR)
Tidak ada komentar