POJOKBANUA, BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) memastikan ketersediaan hewan kurban tahun ini aman, tanpa harus mendatangkan lagi tambahan stok dari luar daerah.
Dari sekitar 12.068 ekor yang dibutuhkan masyarakat untuk keperluan ibadah kurban, stok ternak berupa sapi, kerbau dan kambing yang tersedia mencapai 13.547 ekor atau surplus sebanyak 1.479 ekor.
“Stok kita Insyaallah cukup tahun ini. Jadi, tidak perlu untuk mendatangkan hewan kurban dari luar,” ucap Plt. Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel, Rina Savita kepada pojokbanua.com, Senin (5/7/2021).
Menurutnya, estimasi peningkatan kebutuhan hewan kurban tahun ini sebesar 10 persen, seiring perbaikan ekonomi masyarakat pasca terdampak pandemi Covid-19.
“Tahun ini kayanya akan meningkat lagi permintaan. Masyarakat sudah mulai keluar dari dampak buruk pandemi,” jelasnya.
Ia membeberkan, peternak sudah dari jauh hari mendatangkan sapi dari luar untuk dipelihara dan digemukan di peternakan, untuk kemudian dijual di pasaran.
Kata dia, berdasarkan informasi yang didapat dari pelaku usaha, yang mendatangkan sapi ke Kalsel, sapi akan didatangkan lagi sebanyak 2.800 ekor guna mengantisipasi kekurangan hewan kurban.
“Ini akan didatangkan lagi 2.800 ekor ternak sapi dari NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,” bebernya.
Disbunak Kalsel mencatat, sapi potong jenis Bali dengan kisaran berat badan 250-300 Kg dibandrol peternak dengan harga Rp. 50.000,- /Kg Berat Hidup (BH) atau sama dengan Rp. 12.500.000 sampai Rp. 15.000.000 perekor.
Sapi potong jenis Limousin dengan berat badan 250-300 Kg dengan harga sekitar Rp. 60.000,- /Kg BH atau setara dengan harga Rp 18-21 juta per ekor
Ternak kerbau dengan kisaran berat badan 250-300 Kg dengan harga Rp. 45.000,- /Kg Berat Hidup (BH) atau sama dengan Rp. 11.250.000 sampai Rp. 13.500.000 perekor.
Sementara itu, untuk ternak kambing dengan kisaran berat badan 25-35 Kg, perkiraan harga Rp. 2.500.000 sampai Rp. 3.000.000 perekor. (TA/PR)
Tidak ada komentar