POJOKBANUA, BANJARBARU – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat koordinasi (rakor) tentang pengembangan pengelolaan wisata alam pada kawasan konservasi, Selasa (13/7/2021) kemarin.
Misal, pembahasan berupa desain Tapak Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam. Meski saat ini, lokasi tersebu sedang ditutup lantaran meningkatnya kasus Covid-19.
Kasubdit Direktorat PJLHK, Badiah mengatakan, desain tapak ini bisa menjadi bahan untuk strategi pengelolaan Tahura Sultan Adam ke depan.
Di mana pihak masyarakat lokal atau desa dan pihak swasta yang bisa dilibatkan untuk pembagian ruang pengelolaan, penyediaan jasa atau sarana pariwisata alam seperti Tahura Sultan Adam.
Menanggapi hal tersebut, Plt. Kadishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra menyampaikan, banyak hal yang masih perlu dibenahi, baik dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) maupun lainnya.
Adapu, kontribusi untuk peningkatan pendapatan daerah dari hasil pengelolaan wisata alam di Kalsel. “Baik yang pengelolaannya secara swakelola, pola kerjasama maupun dengan skema pengelolaan oleh pemegang ijin berusaha,” lanjutnya.
Selain itu, juga rapat membahas menyamakan persepsi dalam hal legalitas perijinan usaha dan kerjasama Desain Tapak Tahura Sultan Adam. (MS/PR)
Tidak ada komentar