POJOKBANUA, BANJARBARU – Pandemi Covid-19 menghantam berbagai aspek kehidupan saat ini. Selain tingkat risiko anak sangat tinggi untuk terpapar, juga kerap berpotensi kehilangan orang tua mereka yang wafat akibat Covid-19.
Jika meminjam data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021, ada 11.045 anak yang menjadi yatim piatu, yatim atau piatu di seluruh Indonesia. Sedangkan jumlah anak yang terpapar Covid-19 juga tidak sedikit, yaitu sebanyak 350.000 anak dan 777 anak meninggal dunia.
Kadinsos Banjarbaru, Rokhyat Royadi mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan dan merancang bantuan untuk anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19. Pendataan dilakukan untuk pendampingan dan bantuan.
Hal ini menindaklanjuti arahan surat Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini kepada Bupati/Wali Kota se-Indonesia. Berdasarkan Surat Mensos RI Nomor: S-236/MS/HK 01/7/2021 tanggal 9 Agustus 2021.
“Data yang dihimpun, kemudian dipergunakan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dapat memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak dan keluarga,” ujarnya saat dihubungi pojokbanua.com, Selasa (24/8/2021).
Menurutnya, sejauh ini belum ada data pasti, namun proses pengumpulan data masih terus bergerak dan dalam penanganan tim di lapangan.
Mensos, Tri Rismaharini menyebut, akan berupaya memfasilitasi anak tersebut untuk mendapat pengasuhan atau mengembalikan anak dengan keluarga besarnya, serta memfasilitasi pengasuhan alternatif seperti orang tua asuh atau pengasuhan di panti.
Dipastikan, anak-anak tersebut mendapatkan haknya, baik kesehatan ataupun pendidikan. (MS/PR)
Tidak ada komentar