POJOKBANUA, BANJARBARU – Setiap harinya, Kalsel defisit oksigen sebanyak 12 ton. Hal ini dikarenakan terus membubungnya angka Covid-19 di Banua.
Hal itu dinyatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy saat mengunjungi produsen oksigen PT Samator di Jalan A Yani Kilometer 23, Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kota Banjarbaru, kemarin.
“Kami mengecek langsung ketersediaan oksigen, jika dihitung-hitung masih kurang sekira 12 ton dalam sehari,” ucapnya.
Tingginya permintaan oksigen, kata dia, tergantung dengan kenaikan kasus Covid-19. Oleh karena itu diharapkan lonjakan kasus tidak terjadi di Kalsel.
“Agar ketersediaan oksigen bisa tercukupi,” harapnya.
Supaya tak terjadi kekosongan, Muhadjir menuturkan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Pj Gubernur Kalsel dan produsen terkait upaya penambahan stok oksigen.
“Ini ada datang bantuan dari Singapura, sebanyak 20 ton pakai ISO Tank. Nanti bisa digunakan lagi untuk mengambil oksigen dari tempat lain,” bebernya
Selain itu, tutur Muhadjir, Pemprov Kalsel juga sudah mengirim kapal angkut ISO Tank ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mengambil oksigen di sana. “Tapi ini perlu waktu,” timpalnya.
Di samping itu, Muhadjir mengapresiasi jajaran Pemprov Kalsel dan stakeholder terkait yang sudah pro aktif berusaha memenuhi kebutuhan oksigen di Banua, sambil mengantisipasi kemungkinan buruk terjadinya lonjakan Covid-19.
Ia meminta agar Kalsel mendistribusikan oksigen dan obat antivirus hingga ke level bawah.
“Yakni ke puskesmas-puskesmas. Guna mencegah dan mengurangi terjadinya fatalitas yang tinggi,” imbuhnya.
Masyarakat, menurutnya masih perlu diedukasi bahwa covid memang tidak boleh ditunda-tunda.
“Kalau isoman semakin berat, jangan dipertahankan. Segera lapor, lalu dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Sementara, GM PT Samator Gas Industri, Eddy Hermawan tak menampik jika kebutuhan oksigen saat ini defisit 12 ton sehari.
“Kami berharap Covid-19 terkendali, sehingga defisitnya tidak semakin naik,” harapnya.
Sejumlah langkah, kata dia, telah pihaknya lakukan untuk menambah ketersediaan oksigen. “Salah satunya mengambil produk oksigen ke Makassar,” ucapnya. (SB)
Tidak ada komentar