POJOKBANUA, BANJARBARU – Hengkangnya bakal calon anggota legislatof (bacaleg) DPRD Banjarbaru dari Partai Nasdem yang telah masuk dalam daftar calon sementara (DCS), mendapat perhatian dari pengamat politik di Banjarbaru, Muhammad Wahyu Nz.
Dihubungi pojokbanua.com pada Selasa (19/9/2023) pagi, Wahyu mengungkapkan bahwa alasan para bacaleg sebatas persoalan elektoral. Hal ini jelas dipahami, karena DPD Partai Nasdem Banjarbaru turut mengusung bacaleg petahana di empat daerah pemilihan.
“Karena tidak hanya bertarung dengan pihak eksternal, akan ditambah dengan pertarungan internal. Saya melihat ini sebatas wilayah keterpilihan personal, yang sifatnya sangat praktis dan realistis, bukan perjuangan ideologi partai,” ungkapnya.
Tentunya ini berbeda dengan DPC Partai Demokrat Banjarbaru, yang menjadi pelabuhan mantan bacaleg Partai Nasdem Banjarbaru dalam Pemilu 2024. Pasalnya, partai berlambang Mercy ini hanya memiliki satu kadernya yang duduk di kursi DPRD Banjarbaru periode 2019-2024 dan tak lagi dicalonkan.
“Sehingga wajar jika ada yang memiliki kalkulasi bahwa tingkat pertarungan internalnya akan menjadi kurang,” tambah mantan Komisioner KPU Banjarbaru ini.
Di sisi lain, Wahyu juga menyoroti adanya bacaleg yang dicalonkan di luar wilayah. Diakuinya, bacaleg ini akan kesulitan untuk memasuki wilayah baru. Karena perlu usaha yang lebih keras, bahkan pada fase awal, yakni memperkenalkan diri.
“Di Banjarbaru sendiri ada contoh caleg yang bertarung di luar wilayah tinggalnya, dan bisa terpilih. Contoh itu sendiri bahkan ada di Partai Nasdem Banjarbaru,” jelasnya.
Terlepas dari itu semua, Wahyu menyebut bahwa fenomena bacaleg pindah partai ini memang bukan hal baru. Pada tingkatan DPRD kota sampai dengan tingkat DPR RI. Hanya saja, untuk Pemilu 2024 peluang untuk itu bisa terjadi pada banyak tahapan pencalonan.
“Karena penggantian bacaleg bisa dilakukan sampai dengan akhir tahapan pencermatan DCT nanti. Sehingga, bukan tidak mungkin kepindahan bacaleg masih akan terjadi sebab kesempatan itu ada,” tuntasnya. (FN)
Editor: Gusti Fikri Izzudin Noor
Tidak ada komentar